Sabtu, 01 November 2014

RUANG LINGKUP MANAJEMEN RISIKO




1.      Ruang lingkup manajemen risiko.

Di sekitar tahun 1980-an mulai dikenal tentang manajemen risiko. Manajemen risiko adalah suatu metode yang disusun secara logis dan sistematis dari suatu rangkaian kegiatan: penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi, pengendalian serta komunikasi risiko.

Proses ini dapat diterapkan di semua tingkatan kegiatan, jabatan, proyek, produk ataupun asset. Manajemen risiko dapat memberikan manfaat optimal jika diterapkan sejak awal kegiatan.Walaupun demikian manajemen risiko seringkali dilakukan pada tahap pelaksanaan ataupun operasional kegiatan.Tujuan dari manajemen risiko adalah minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan ataupun peluang.

Ruang lingkup proses manajemen risiko terdiri dari:
A.    Penetapan tujuan
B.     Menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan.
C.     Identifkasi risiko
D.    Mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko untuk analisis lebih lanjut.
E.     Analisis risiko
F.      Dilakukan dengan menentukan tingkatan probabilitas dan konsekuensi yang akan terjadi. Kemudian ditentukan tingkatan risiko yang ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut (probabilitas X konsekuensi).
G.    Evaluasi risiko
H.    Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar.Setelah itu tingkatan risiko yang ada untuk beberapa hazards dibuat tingkatan prioritas manajemennya.Jika tingkat risiko ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang dapat diterima dan mungkin hanya memerlukan pemantauan saja tanpa harus melakukan pengendalian.
I.       Pengendalian risiko
J.       Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode, bisa dengan transfer risiko, dan lain-lain
K.    Monitor dan Review
L.     Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko yang dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
M.   Komunikasi dan konsultasi
N.    Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil keputusan internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.

Manajemen risiko dapat diterapkan di setiap level di organisasi. Manajemen risiko dapat diterapkan di level strategis dan level operasional. Manajemen risiko juga dapat diterapkan pada proyek yang spesifik, untuk membantu  proses pengambilan keputusan ataupun untuk pengelolaan daerah dengan risiko yang spesifik.

Setiap proses dalam manajemen risiko harus didokumentasikan, alasan untuk pendokumentasian adalah sebagai berikut:
  • Menggambarkan proses manajemen risiko yang dilaksanakan telah berjalan dengan tepat
  • Memberikan masukan data dan informasi untuk proses identifikasi dan analisis risiko
  • Menyediakan daftar risiko yang ada dan mengembangkan database organisasi
  • Menyediakan informasi untuk proses pengambilan keputusan yang relevan dengan rencana dan pelaksanaan manajemen risiko
  • Memfasilitasi pengawasan dan review berkelanjutan
  • Menyediakan informasi yang diperlukan untuk uji coba audit
  • Mensosialisasikan dan mengkomunikasikan informasi yang berhubungan dengan manajemen risiko
2.      Penanggulangan risiko
  • IDENTIFIKASI RISIKO 
Identifikasi resiko adalah usaha sistematis untuk menentukan ancaman terhadap rencana perusahaan. 
Tujuan identifikasi risiko :
 untuk menghindari resiko bilamana mungkin, serta menghindarinya setiap saat diperlukan.
 Tipe risiko :
·         risiko generic: merupakan ancaman potensial pd setiap kegiatan usaha.
·         risiko produk spesifik: hanya dapat diidentifikasi dgn pemahaman khusus mengenai teknologi, manusia, serta lingkungan yg spesifik terhadap operasi perusahaan.
Metode untuk  mengidentifikasi resiko adalah menciptakan checklist item risiko.
Kategori checklist item resiko :
·         resiko ukuran produk                                    
 resiko yg mempengaruhi bisnis
·         resiko yg dihubungkan dgn karakteristik pelanggan
·         resiko definisi proses
·         resiko teknologi yang akan dibangun
·         resiko lingkungan pengembangan
·         resiko yg berhubungan dgn ukuran dan pengalaman staf

3.      MANFAAT/FUNGSI MANAJEMEN RESIKO
  1. Menemukan Kerugian Potensial
  artinya berupaya untuk menemukan/ mengidentifikasi seluruh resiko murni yang dihadapi perusahaan, meliputi:
  1. Kerusakan fisik atas harta kekayaan perush
  2. Kehilangan pendapatan akibat terganggunya operasi perusahaan
  3. Kerugian akibat tuntutan hukum dari pihak lain
  4. Kerugian yang timbul krn tindakan criminal


    2. Mengevalusi Kerugian Potensial

Artinya melakukan evaluasi dan penilaian thd semua kerugian potensial yg dihadapi perush, mengenai:
  1. Besarnya kemungkinan frekuensi terjadinya kerugian
  2. Besarnya kegawatan dari tiap kerugian
  3. Memilih teknik/cara yg tepat atau menentukan suatu kombinasi dari teknik yang tepat guna menanggulangi kerugian
 4. Pengaruh Asuransi Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi
 
a)      Memberi Rasa Aman
b)      Melindungi Keluarga Dari Perpecahan
c)      Menghilangkan Ketergantungan
d)     Menjamin Kehidupan Wanita Karir
e)      Kontribusi Terhadap Pendidikan
f)       Kontribusi Terhadap Lembaga-Lembaga Sosial
g)      Kontribusi Terhadap Lembaga-Lembaga Sosial
h)      Memberikan Manfaat Terhadap Pemupukan Kekayaan
i)        Stimulasi Menabung
j)        Menyediakan Dana Yang Dibutuhkan Untuk Investasi
B.     Peranan asuransi sendiri dalam memproduktifkan kegiatan ekonomi dan sosial adalah :
a)      Melengkapi Persyaratan Kredit
b)      Melengkapi Persyaratan Kredit
c)      Mengurangi Biaya modal
d)     Mengurangi Biaya modal
e)      Mendorong usaha pencegahan
f)         Membantu Upaya Peningkatan Konservasi Kesehatan
Sumber: http://ariefharahap.blogspot.com/2011/11/manajemen-resiko.html

1 komentar: